Veterinaria
Global 7 (6): 601-604, 2011
ISSN 1992-6197
©
Publikasi IDOSI, 2011
Studi Radiographical Terhadap
Kelainan Bentuk Rangka dari Budidaya Ikan Rainbow (Oncorhynchus Mykiss) Di Iran
1Mehrdad Yadegari, 1Mehdi Raissy dan 2Mahsa Ansari
1Fakultas Kedokteran
Hewan, Universitas Azad Islami – Cabang Shahrekord, Shahrekord, Iran
2 Klub
peneliti Muda,Universitas Azad Islami – Cabang Shahrekord, Shahrekord, Iran
Abstrak: kelainan rangka ikan rainbow
(Oncorhynchus mykiss) yang terjadi pada petani ikan sering diteliti secara
intensif pada sistem perikanan dan memeberikan akhir suatu kegagalan produksi.
Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi berbagai kelainan bentuk rangka pada
ikan rainbow dengan cara pengumpulan dari peternakan ikan pada tahun 2008 dan
2009. Diagnosa yang dilakukan dari kelainan bentuk rangka dengan cara observasi
klinik, evaluasi radiografi dan histopatologi. Berbagai jenis kelainan bentuk
tulang yang diamati serta dipelajari pada ikan termasuk Lordosis, Scoliosis,
kyphosis, peleburan tulang belakang, kelainan sendi mandibula, dua mulut ikan
dan seperti kepala burung. kejadian yang relatif pada peleburan tulang
belakang, lordosis, kyphosis dan
scoliosis adalah dengan masing-masing 35, 31.6, 20.8 dan 12.5%. Alasan pada
observasi kelainanan bentuk (cacat) tidak bisa ditentukan secara definitif,
tetapi etiologi yang akan dibahas.
Kata kunci: *kelainan bentuk/cacat pada Ikan *jenis ikan air tawar Rainbow
*Radiografi
PENDAHULUAN
Dengan adanya pengembangan
budidaya ikan secara intensif, suatu peniningkatan yang terjadi pada kelainan bentuk (cacat) tulang terhadap jenis ikan air tawar
rainbow Oncorhynchus mykiss yang
telah diamati di negara Iran selama dekade terakhir ini. Kelainan bentuk (cacat) tulang pada ikan
mungkin secara fisik disebabkan oleh polutan dan bahan kimia, kekurangan
gizi, penyakit infeksi dan genetika. Selain itu, beberapa faktor lingkungan
seperti kejutan suhu panas dan kepadatan organisme akuatik yang mungkin
memiliki peran dalam bergenerasi terhadap kelainan bentuk (cacat) pada ikan selama tahapan pertumbuhan awal [1,
2]. Mekanisme kelainan bentuk (cacat) belum dipahami [3] tetapi dalam
banyak kasus yang terlihat terkait dengan terganggunya proses perkembangan awal
[4] Meskipun laporan klinis telah banyak membahas dari kemungkinan penyebab dari kelainan bentuk
(cacat) tulang, tidak satu pun Ikan
memiliki dokumentasi secara defenitif dari penyebab yang spesifik. Sebagian
besar kelainan bentuk (cacat) yang dilaporkan bahwa penyebabnya sebagai berikut: defisiensi
vitamin C, paparan logam berat, kadar vitamin A yang tinggi, organofosfat dan
kimia organoklorin, perkawinan sekerabat, luka traumatik [5]; kuat arus air
dalam tahap perkembangan awal [6], parasit histozoic, Myxobolus Cerebral, Icthyophonus hoferi infeksi [7, 8] dan bakteri dan
infeksi virus [5, 9, 10]. Berbagai jenis kelainan bentuk (cacat) telah dilaporkan dalam spesies ikan yang
berbeda, termasuk scoliosis, lordosis, mandibula dan operkulum yang cacat,
kepala picak, tubuh buntung, sirip ganda dan peleburan sirip [3, 11]. Di masa
lalu, sebagian besar diagnosis penyakit ikan dimulai melalui euthanasia
(mematikan ikan) dan nekropsi karena klinis atau mungkin evaluasi fisik ikan
dan tes diagnostik yang terbatas [12]. Hari ini, pencitraan diagnostik
digunakan sebagai teknik pelengkap untuk mengevaluasi lebih lanjut spesimen.
Penelitian ini melaporkan kelainan bentuk (cacat) tulang yang berbeda dalam
budidaya jenis ikan air tawar rainbow di provinsi Chahrmahal va Bakhtyari yang
merupakan area produksi jenis ikan air tawar utama di Iran dengan produksi 13.000 ton pertahun.
BAHAN DAN METODE
Sampel Ikan: Sebanyak 120
spesimen ikan (memiliki panjang secara acak antara 12,5 ± 1,3 cm yang dikumpulkan dari 10
tambak ikan, Pemeriksaan klinis ikan dilakukan dari luas panen perikanan. Ikan
dibunuh oleh melalui anestesi (mati rasa) 25 ppm menggunakan kapur barus. Kelainan
bentuk (cacat) tulang rangka yang
mencolok adalah ditentukan oleh pemeriksaan morfologi eksternal pada saat mematikan ikan air
tawar. Cacat (kelainan bentuk) dan dengan perbandingan ikan yang normal
dipindahkan kedalam kotak yang dingin menuju pusat penelitian Perikanan, IAU,
cabang Shahrekord untuk lebih lanjut.
Pemeriksaan radiografik: Sebuah
alat X-ray portabel (Toshiba-Varian, TF-6TL6, Utah, USA) dengan memanfaatkan teknik bagan yang menggunakan 40-50 kV
dan 10-20 mA. pencitraan radiografi, ikan ditempatkan pada 30 * 40 cm film
(AGFA) di posisi lateral dan / atau dorso-ventral. Jumlah vertebra pada jenis ikan air tawar
rainbow bervariasi antara 54 dan 63, karena itu, kolom vertebral dibagi menjadi
bagian tengkorak dari no vertebra. 1 sampai 20, sebuah medial dari
vertebra no. 21 sampai 40 dan caudal dari vertebra no. 41 ke sirip
ekor. Lokasi dan variasi bentuk kelainan (cacat) termasuk lordosis, kyphosis scoliosis,
dikompresi atau tulang belakang menyatu dan ruang intervertebralis yang runtuh pada bagian belakang
diperiksa dengan mengamati struktur, ukuran dan posisi kolom vertebral.
HASIL
Berbagai pola
kelainan bentuk (cacat) tulang adalah diamati terhadap pemeriksaan ikan
termasuk Lordosis, kyphosis, scoliosis, peleburan tulang belakang, kelainan
bentuk sendi mandibula, dua mulut ikan dan seperti kepala burung. Kejadian yang relatif pada peleburan
tulang vertebral, lordosis dan scoliosis masing-masing
adalah 35, 31.6, 20.8 dan 12.5%,. Jenis yang dominan pada kelainan bentuk (cacat)
tulang belakang (spinal) yang diamati adalah peleburan
dan lordosis (Gambar 1) dan kelainan bentuk tengkorak
termasuk cacat di kepala, rahang dan operkulum kurang diamati. Yang paling
umum kelainan pada kolom tulang belakang adalah peleburan dan lordosis dan banyak ikan
memiliki kolom tulang belakang yang menunjukkan lekukan hingga 45
°. Lordosis adalah ditandai dengan pembentukan kelengkungan V-berbentuk
kolom tulang belakang (Gambar 2).
Kelainan bentuk
tulang yang diamati pada tengkorak, medial dan ekor bagian tulang
belakang. Namun, tulang belakang yang paling sering terjadi pada umumnya di
bagian medial dari kolom tulang belakang (Tabel 1).
Tabel 1. Berbagai bentuk deformitas tulang pada tengkorak, bagian medial dan
ekor kolom vertebral
Vertebra
kolom
|
Fusion
(%)
|
Lordosis
(%)
|
Kyphosis
(%)
|
Scoliosis
(%)
|
Bagian
Kranial
|
4.1
|
2.5
|
6.6
|
0.8
|
Bagian
Medial
|
13.3
|
19.1
|
11.6
|
7.5
|
Bagian
Caudal
|
17.5
|
10.0
|
2.5
|
4.1
|
Total
|
35.0
|
31.6
|
20.8
|
12.5
|
Gambar. 1:
scoliosis parah dan peleburan dalam kolom vertebral
Gambar. 2:
lordosis ringan di kolom vertebral
PEMBAHASAN
Untuk kelainan bentuk tulang pada jenis ikan air tawar
rainbow yang di budidayakan oleh
industri akuakultur iran yang merupakan suatu masalah bagi ekonomi terhadap penurunan
nilai harga pasar ikan. Demikian
kelainan bentuk (cacat) jarang diamati dalam populasi ikan alami tetapi cukup
umum di amati pada perikanan
terkontrol [12]. Beberapa studi telah memfokuskan
terhadap kelainan bentuk (cacat) dari sistem kerangka dan kolom vertebral ikan
di berbagai negara [,, 3 11 12) namun gangguan kerangka dari jenis ikan air tawar
rainbow ini, para
perikanan di iran kurang mengetahuinya.
Ekonomi akibat
kelainan bentuk (cacat) tulang belakang yang signifikan (sangat nyata) pada berat
badan yang berkurang dan lebih penting, karena jumlah per kg ikan yang
menurun/berkurang. kelainanan bentuk (cacat) Heritabilitas adalah
substansial. Dengan demikian, seleksi terhadap kelainan bentuk (cacat)
tulang belakang adalah pilihan. Namun, harus ada intensitas seleksi,
Prinsip, disimpan untuk sifat-sifat yang tidak dapat diperbaiki dengan cara
pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Oleh karena itu, upaya lebih
lanjut harus dilakukan untuk mengeksplorasi berbagai Relatif etiologi penyebab
kelainam bentuk (cacat) sebelum melanjutkan pilihan yang kritis
Dalam studi ini
berbagai pola kelainan bentuk tulang diamati pada ikan yang diperiksa termasuk
Lordosis, kyphosis, scoliosis, peleburan tulang belakang, kelaianan bentuk
sendi mandibula, dua mulut ikan dan seperti kepala burung. kejadian
vertebral yang relatif, lordosis dan scoliosis masing masing adalah 3.,5, 31.8
dan 11.8%. Meskipun, penyebab yang tepat atau penyebab kelainan bentuk
(cacat) tulang belakang pada saat ini Studi tetap tidak terjelaskan tetapi
spektrum yang luas dari etiologi telah diusulkan untuk kelainan bentuk tulang,
termasuk genetika, pengaturan temperatur suhu, fluktuasi selama tahap-tahap awal kehidupan, pH air rendah, parasit
infeksi, kekurangan gizi dan lingkungan polusi [12]. Gjedrem et al. [13] menunjukkan bahwa
genetik merupakan sumber ikan yang memiliki peran penting dalam kelainan bentuk tulang. Penangkaran keturunan yang intensif juga
dapat mengakibatkan tingginya insiden (kejaduan) dari kelainan bentuk tulang secara spontan seperti
scoliosis, lordosis, saraf duri melengkung, tulang menyatu dan kompresi
vertebra [13]. Penangkaran keturunan juga menyebabkan tinggi kejadian kelainan bentuk tulang spontan
seperti scoliosis, lordosis, duri saraf melengkung, menyatu vertebrae dan
kompresi vertebra. Injeksi luka, terutama saat
pengoperasian proses menyortir, bisa menjadi penyebab lain
yang mungkin dari kelainan bentuk tulang pada ikan. Otot-otot ikan
berbagai macam yang disebut somit. Somit ini mungkin rusak atau mati jika
terkena arus air yang kuat atau serangan burung, yang dapat menyebabkan kelengkungan tulang
belakang. Hasil serangan burung, yang dapat menyebabkan kelengkungan tulang
belakang. Hasil fosfor, akan berdampak pada tingkat deformitas dan sebagai tersebut
dapat menjelaskan terjadinya cacat di kemudian perkembangan tahap ikan. Kekurangan vitamin C mungkin
menyebabkan malformasi tulang belakang termasuk kyphosis, scoliosis dan
lordosis [14]. Beberapa individu kasus tulang belakang cacat pada ikan
lele yang dikaitkan dengan
kekurangan vitamin C. Kekurangan ini bisa disebabkan
baik sebagai ketidakmampuan untuk sintesis vitamin C atau untuk produksi
vitamin C yang cukup normal, tulang rawan dan pembentukan jaringan ikat [14,
15]. Selain itu, ikan terkena air drainase pertanian yang mengandung
pestisida mungkin oleh rentannya terhadap penurunan dalam fisiologis fungsi vitamin C. Akibatnya,
eksposur tersebut kimia dapat mempengaruhi kolagen tulang, mengakibatkan
deformasi tulang belakang [14].
Untuk mencegah
kelainan bentuk tulang dan konsekuensi ekonomis, dianjurkan untuk tidak memilih perikanan dari keluarga
dengan tingginya insiden
(kejadian) cacat pada ikan dan, tentu saja, sama sekali tidak
menunjukkan kelainan bentuk
(cacat) perikanan sendiri. Perbaikan manajemen dan
juga kondisi gizi dan lingkungan memiliki peranan kritis dalam mengurangi kelainan bentuk
tulang. Seperti Prosedur akan mengurangi cacat secara signifikan dan
mencegah peningkatan lebih lanjut dalam kejadian vertebral yang cacat dalam populasi.
No comments:
Post a Comment