Monday 11 June 2012

masak" ikan mas :)






definisi skripsi,thesis dan disertasi


Definisi skripsi

Skripsi dapat diartikan sebagai karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan kurang lebih 135 sks dengan dibimbing olehdosen Pembimbing utama dan dosen pembimbing sebagai salah satu persyaratanuntuk mencapai gelar pendidikan S-1.

Ada beberapa pengertian lain dari skripsi:
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan dan atau studi kepustakaan yang disusun mahasiswa sesuai dengan bidangstudinya sebagai tugas akhir dalam studi formalnya di Perguruan Tinggi. Skripsi dalam dunia pendidikan berarti suatu hasil penyusunan tulisanilmiah yang telah dibuktikan kebenarannya berdasarkan data - data yang telahdikumpulkan dan tentunya data yang dikumpulkan diolah untuk kemudianmenjadi data yang valid sebagai bahan acuan buat membuktikan kebenaran suatutulisan tersebut.
Skripsi adalah laporan tertulis hasil penelitian yang dilakukan olehmahasiswa dengan bimbingan Dosen Pembimbing Skripsi untuk dipertahankan dihadapan Penguji Skripsi sebagai syarat untuk memperoleh derajat SarjanaSkripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan oleh seorang mahasiswa sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana. Berdasarkan definisi awam yang dirumuskan skripsi mengandungkomponen pengertian berikut : Karya tulis, Ilmiah, Hasil Penelitian, Dilakukanoleh mahasiswa, Berkualifikasi sarjana(Rahyono Fx, 2010:23).
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikansuatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yangmembahas suatu permasalahan / fenomena dalam bidang ilmu tertentu denganmenggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan dan atau studi kepustakaan yang disusunmahasiswa sesuai dengan bisang studinya sebagai tugas akhir dalam studiformalnya di Perguruan Tinggi.Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis mahasiswa program S-1 yangmembahas topik atau bidang tertentu berdasarkan hasil kajian pustaka yang ditelitioleh para ahli, hasil penelitian lapangan atau hasil pengembangan atau eksperimen(Munslich Mansnur, 2009: 4)

Defenisi thesis
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan.
Defenisi disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin Ilmu Pendidikan.

LAPORAN KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN


LAPORAN
KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN







Disusun Oleh :

DIAN FITRIA M (1004114392)



JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012

I. PENDAHULUAN


1.1.  Latar Belakang
     Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Alma, 2009). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Aunurrahman (2009), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services),
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and services with fewer resources).
Dalam menghadapi tantangan bisnis termasuk menghadapi customer maka sebagai mahasiswa kita juga harus belajar dalam memasarkan suatu produk. Dalam tugas akhir mata kuliah kewirausahaan ini kami mencoba melakukan sebuah usaha sederhana guna mendapatkan pembelajaran untuk menjadi seorang wirausahawan. Usaha ini didasari oleh tugas kelompok kelas Kewirausahaan dimana tugas ini dikerjakan oleh dian fitria m dan jumaida.
Usaha yang dapat dijalankan merupakan sebuah usaha singkat yang mungkin bisa menjadi peluang bagi setiap individu untuk masa yang akan datang. Saat ini mahasiswi mencoba menawarkan tahu steak crispy di lingkungan Universitas Riau.

1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan usaha ini merupakan sebuah pencapaian tujuan usaha yaitu profit, akan tetapi tidak hanya sekedar profit saja, tentunya mencoba menemukan melainkan penekanan pada pengalaman sebuah proses wirausaha. Karena melalui penjualan dan pemasaran ini mahasiswi dituntut untuk berinteraksi dengan orang banyak, bagaimana cara menawarkan dengan baik dan sopan, meyakinkan pembeli untuk membeli produk yang kita tawarkan dan memberikan pelayanan yang terbaik agar customer merasa puas. Manfaat dari kegiatan ini agar mahasiswa bisa melakukan wirausaha atau membuka usaha kecil.



II. TINJAUAN PUSTAKA



            Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Kasmir, 2006).
            Menurut Degeng (2001), yaitu: ilmu, seni, perilaku, sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif (create a new and different). Jadi ada tiga indikator utama dari kewirausahaan yaitu: berpikir sesuatu yang baru (kreatif), bertindak melakukan sesuatu yang baru (inovatif), dan berkeinginan menciptakan nilai tambah (value added). Oleh karena itu, seseorang yang disebut dengan “wirausahawan” mutlak harus memiliki kemampuan untuk selalu berpikir sesuatu yang baru, bertindak melakukan sesuatu yang baru, dan berkeinginan menciptakan nilai tambah.
            Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolah-olah kewirausahaan identik dengan kemampuan para wirausaha dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Sanjaya2009 ).
Pemasaran sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi. Sedangkan pengertian penjualan menurut beberapa ahli : Winardi (1991 : 2) Penjualan adalah “Proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak.” William G. Nickels (1998 : 10) Penjualan tatap muka adalah “Interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.”
Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa ruang lingkup pemasaran lebih luas dibandingkan dengan ruang lingkup penjualan karena penjualan merupakan salah satu kegiatan dalam pemasaran.

2.1. Jenis – jenis Penjualan
Ada beberapa jenis penjualan menurut Basu Swasta (1998 : 11) yaitu :
  • Trade Selling
Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan pengadaan produk baru, jadi titik beratnya pada “penjualan melalui” penyalur daripada “penjualan ke” pembeli akhir.
  • Missionary Selling
Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan memiliki penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya.
  • Technical Selling
Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah tersebut.
  • New Business Selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.
  • Responsive Selling
Dua jenis penjualan utama disini adalah “route driving” dan “retailling”. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.

2.2. Langkah-langkah Dalam Proses Penjualan
Menurut Philip Kotler dialih bahasakan  oleh Drs. Alexander Sindoro langkah-langkah dalam proses penjualan meliputi:
  • Memilih Prospek dan Menilai
Langkah pertama dalam proses penjualan adalah memilih prospek (prospecting), yaitu mencari siapa yang dapat masuk sebagai pelanggan potensial. Tenaga penjual perlu mengetahui cara menilai prospek (qualify) artinya cara mengenali calon yang baik dan menyisihkan calon yang jelek. Prospek dapat dinilai dengan meneliti kemampuan keuangan, volume bisnis, kebutuhan spesial, lokasi dan kemungkianan untuk tumbuh.
  • Prapendekatan.
Sebelum mengunjungi seorang calon pembeli, tenaga penjual sebaiknya mempelajari sebanyak mungkin mengenai organisasi (apa yang dibutuhkan, siapa yang terlibat dalam pembelian) dan pembelinya (karakteristik dangaya membeli). Langkah-langkah ini dikenal dengan istilah prapendekatan. Wiraniaga sebaiknya menetapkan tujuan kunjungan yang mungkin untuk menilai calon, mengumpulkan informasi, atau membuat penjualan langsung.
  • Pendekatan
Dalam langkah ini, wiraniaga sebaiknya mengetahui caranya bertemu dan menyapa pembeli serta menjalin hubungan menjadi awal yang baik. Langkah ini mencakup penampilan wiraniaga, kata-kata pembukaan, dan tindak lanjutan.

  • Presentasi dan Demonstrasi
Dalam langkah presentasi dari proses penjualan, tenaga penjual menceritakan “riwayat” produk kepada pembeli, menunjukan bagaimana produk akan menghasilkan dan menghemat uang. Presentasi penjualan dapat diperbaiki dengan alat bantu demonstrasi, seperti buku kecil, pita video, dan sempel produk.
  • Mengatasi Keberatan
Pelanggan hampir selalu mempunyai keberatan selama presentasi atau kettika diminta untuk memesan. Dalam mengatasi keberatan wiraniaga harus menggunakan pendekatan positif, menggali keberatan tersembunyi, meminta pembeli untuk menjelaskan keberatan, menggunakan keberatan sebagai peluang untuk memberikan informasi lebih banyak dan mengubah keberatan menjadi alasan untuk membeli.
  • Menutup
Menutup merupakan langkah dalam proses penjualan ketika wiraniaga meminta pelanggan untuk memesan. Tenaga penjual harus mengetahui cara mengenali tanda-tanda penutupan dari pembeli termasuk gerakan fisik, komentar dan pertanyaan.
  • Tindak Lanjut
Merupakan langkah terakhir dalam proses penjualan ketika wiraniaga melakukan tindak lanjut setelah penjualan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan bisnis berulang.

2.3. Faktor–faktor yang mempengaruhi penjualan
Dalam prakteknya perencanaan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Basu Swastha (1998:129) faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Kondisi dan kemampuan penjual
Transaksi jual beli merupakan pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa, pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut para penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan yaitu :
  • Jenis dan Karakteristik barang yang akan ditawarkan
  • Harga produk
  • Syarat penjualan seperti : pembayaran, penghantaran, pelayanan purna jual dan sebagainya
2. Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualan. Adapun faktor-faktor kondisi pasara yang perlu diperhatikan adalah
  • Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar penjual, pasar industri, pasar pemerintah /pasar internasional.
  • Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
  • Daya belinya
  • Frekuensi pembeliannya
  • Keinginan dan kebutuhannya.
3. Modal
Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual itu belum dikenal oleh pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dahulu / membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya saran serta usaha tersebut sepertialat transportasi. Tempat peraga baik diluar maupun didalam perusahaan. Usaha promosi dan sebagainya semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan oleh perusahaan.

4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang tertentu/ ahli dibidang penjualan lain halnya dengan perusahaan kecil masalah-masalah penjualan ditangani oleh orang-orang yang juga melakukan fungsi lain. Hal ini disebabkan oleh tenaga kerjanya yang lebih sedikit. Sistem organisasi juga lebih sederhana masalah-masalah yang dihadapinya juga tidak sekompleks perusahaan besar biasanya masalah perusahaan ini ditangani oleh perusahaan dan tidak diberikan kepada orang lain.
5. Faktor lain
Faktor-faktor yang yang sering mempengaruhi penjualan yaitu perikalanan, peragaan, kampanye,dan pemberian hadiah. Namun untuk melaksanakannya diperlukan dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang memiliki modal yang kuat kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan sebaliknya perusahaan kecil jarang melakukan karena memiliki modal sedikit.



III. BAHAN DAN METODE


3.1. Waktu dan Tempat
          Pelaksanaan kegiatan yang telah terlaksana di beberapa tempat dalam waktu 14 hari yaitu :
          Hari/Tanggal  : Minggu, 25 Maret 2012 s/d Jum’at 13 April 2012
          Waktu             : Pukul 08.00 – 18.00 WIB
Kegiatan dilaksanakan di lingkungan kampus Universitas Riau dengan target pemasaran adalah mahasiswa-mahasiswa, karyawan serta masyarakat sekitar yang bermain di taman UR pada minggu sore di Universitas Riau itu sendiri. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 7 jam ataupun 2 jam (pada hari minggu), mahasiswi mencoba menawarkan produk kami ke berbagai kalangan yang ada di sekitar gedung lokal kayangan 1 FAPERIKA, di dekat foto copy bang ade FAPERIKA UR, di dekat lapangangan basket FAPERIKA UR serta di taman UR.

3.2. Proses Produksi/ Proses perekrutan barang
            Dalam proses pembuatan tahu steak crispy ini, mahasiswi tidak membuatnya sendiri tetapi membelinya langsung siap saji dari sebuah toko makanan dijalan garuda sakti panam, sehingga kami tinggal menjualnya kembali kepada setiap customer. Mahasiswi mencari jalan yang simpel dalam melakukan tugas kewirausahaan ini, tetapi yang paling terpenting bagi mahasiswi adalah bagaimana mahasisiwi bisa berjualan dengan baik.

3.3. Pemasaran
Proses pemasaran yang mahasiswi lakukan yaitu dengan cara promosi langsung kepada customer, dilakukan dengan cara menawarkan langsung kepada para masyarakat yang mengunjungi taman UR, kami juga melakukan pemasaran melalui mobile, kami menawarkan tahu tusuk crispy kepada beberapa teman-teman, senior ataupun junior yang kami kenal untuk membeli. Banyak yang datang untuk mencoba tahu steak crispy.
Dengan melakukan tahap-tahap diatas mahasiswi berusaha untuk membujuk customer agar tertarik perhatiannya pada produk sehingga pada akhirnya bisa melakukan pembelian atau transaksi. Bahkan setelah mahasiswi melakukan sosialisasi produk ada beberapa  customer  yang langsung membeli. Kebanyakan dari customer adalah mahasiswa/i sekitar kampus yang sedang menunggu kuliah di lingkungan kampus Universitas Riau pada waktu pagi hari karena kebanyakan mahasiswa-mahasiswa yang kuliah pagi hari tidak sempat sarapan dari rumah, sehingga penjualan tahu steak crispy pun dapat berjalan lancar dan banyak yang beli.

3.4. Penjualan
            Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen dari transaksi, oleh karena itu kegiatan penjualan terdiri dari serangkaian yang meliputi, menemukan si pembelipengenalan produk serta syarat-syarat pembayaranPenjualan yang kami lakukan merupakan sebuah rangkaian penjualan produk dimana produk-produk tersebut merupakan produk pangan.
Dalam kegiatan ini kami mencoba menawarkan tahu steak crispyProses penjualan yang kami lakukan berdasarkan segmentasitargeting dan positioning yang dianalisis secara nalar. Oleh karena itu kami melakukan penjualan kebanyakan pada Mahasiswa-mahasiswa yang kuliah pada pagi hari karena kebanyakan dari mereka tidak sempat sarapan dari rumah sehingga membutuhkan makanan berat untuk menambah energi.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil
Hasil pendataan kewirausahaan selama penjualan “Tahu Steak Crispy”, selama di area kampus Universitas Riau.
Tabel 1. Analisis Usaha Tahu Steak Crispy
Hari/Tgl
Modal
Harga
Untung Bersih
Terjual
Minggu, 25 Maret 2012
Rp.50.000 (50 tusuk)
Rp.2000
Rp.30.000
50 tusuk
Senin, 26 Maret 2012
Rp.30.000 (30 tusuk)
Rp.1500
Rp.10.000
30 tusuk
Selasa, 27 Maret 2012
Rp.30.000 (30 tusuk)
Rp.1500
Rp.10.000
30 tusuk
Rabu, 28 Maret 2012
Rp.30.000 (30 tusuk)
Rp.1500
Rp.10.000
30 tusuk
Sabtu, 31 Maret 2012
Rp.30.000 (30 tusuk)
Rp.1500
Rp.1500
19 tusuk
Minggu, 01 Maret 2012
Rp.50.000 (50 tusuk)
Rp.2000
Rp.30.000
40 tusuk
Senin, 03 Maret 2012
Rp.30.000 (30 tusuk)
Rp.1500
Rp.10.000
30 tusuk
Selasa, 04 April 2012
Rp.30.000 (30 tusuk)
Rp.1500
Rp.10.000
30 tusuk
Senin, 09 April 2012
Rp.30.000 (30 tusuk)
Rp.1500
Rp.10.000
30 tusuk
Selasa, 10 April 2012
Rp.30.000 (30 tusuk)
Rp.1500
Rp.10.000
30 tusuk
Rabu, 11 April 2012
Rp.30.000 (30 tusuk)
Rp.1500
Rp.10.000
30 tusuk
Kamis, 12 April 2012
Rp.30.000 (30 tusuk)
Rp.1500
Rp.10.000
30 tusuk
Jum’at, 13 April 2012
Rp.30.000 (30 tusuk)
Rp.1500
Rp.1500
19 tusuk
Minggu, 15 April 2012
Rp.50.000 (50 tusuk)
Rp.2000
Rp.30.000
45 tusuk

4.2. Pembahasan
            Kegiatan penjualan yang selama ini dilakukan, pada hari-hari tertentu mahasiswi mengadakan penaikan harga (Rp.2000/tusuk). seperti penjualan yang dilaksanakan pada hari minggu karena penjualan dilaksanakan di taman UR. Hal ini terjadi, karena kami mengamati kebanyakan yang bermain ataupun yang mengunjungi taman UR ini adalah para orang tua beserta anak-anaknya. Sehingga moment ini benar-benar kami manfaatkan untuk penambahan keuntungan.
            Sedangkan pada hari senin sampai sabtu, penjualan dilaksanakan pada area kampus FAPERIKA UR. Dengan memberikan harga sesuai dengan kantong mahasiswa yaitu sebasar Rp.1500/tusuk.
            Kegiatan ini kami lakukan agar mendapatkan sebuah pengalaman dan pembelajaran untuk menjadi seorang Wirausaha yang handal disamping mendapatkan profit. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya mahasiswi yang sudah mempraktekkan ini, karena dengan melakukan kegiatan seperti ini maka mahasisiwi mendapatkan sebuah pengalaman untuk menjadi seorang Wirausaha, mempelajari bagaimana cara menawarkan dengan baik dan berinteraksi dengan orang banyak. Dari keseluruhan kegiatan yang kami lakukan maka kami dapat menganalisa usaha yang mahasiswi jalankan sebenarnya cocok untuk dilaksanakan secara continue di dalam Lingkungan kampus karena pasar yang potensial dan sangat menerima.


V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan    
Kesimpulan dari kegiatan yang telah kami lakukan adalah bahwa mahasiswa sangat memerlukan proses pembelajaran seperti ini. Menawarkan dan menjual produk kepada mahasiswa memiliki banyak manfaat untuk menjadi seorang wirausaha yang handal dan sukses. Bahkan dapat kami simpulkan bahwa modal bukan lah segalanya dalam dunia usaha seperti ini, asal ada kemauan dan keinginan untuk berusaha pasti kita bisa melakukannya. Hanya saja kita harus benar-benar melihat peluang yang ada serta berbagai hal yang penting seperti segmentasi, target dan positioningnya.

5.2. Saran
          Saran yang ingin disampaikan yaitu semoga dalam perkuliahan kewirausahaan selanjutnya kegiatan Praktek Lapangan ini tetap bisa dilaksanakan dan ditingkatkan lebih lagi. Karena sangat bermanfaat bagi para mahasiswa yang ingin menjadi seorang wirausaha yang handal. Kegiatan ini dapat menjadi proses awal bagi mahasiswa sebelum terjun langsung di dunia bisnis. Dan peluang bisnis yang mungkin sangat potensial di lingkungan Universitas Riau adalah bisnis pangan, sehingga perlu dilanjutkan secara continue.

DAFTAR PUSTAKA







Alma, Buchari, (2009), Kewirausahaan. Bandung: Penerbit ALFABETA
Aunurrahman.(2009). Developing and Documneting The Curricullum. Bostom: Allyn and Bacon
Basu Swastha   dan   Irawan, 1997. Manajemen  Pemasaran   Modern, Liberty  : Yogyakarta
Degeng, I N. S. 2001. Kumpulan Bahan Pembelajaran; Menuju Pribadi Unggul Melalui Perbaikan Proses Pembelajaran, Malang: LP3, UM.
Kotler, Philip, 1997. Marketing Management 8th Edition. Prentice Hall :New Jersey
Payne, Adrian, 2000. The Essence of Service Marketing, Andi : Yogyakarta.
Stanton, William J, 1996. Prinsip Pemasaran. Alih bahasa : Y Lamarto. Edisi 7 Jilid 2, Erlangga. : Jakarta.

















L A M P I R A N












Dokumentasi penjualan tahu steak crispy:








                          

                        

      


BAB I PENDAHULUAN 1.1. Laatar Belakang Kualitas air adalah istilah yang menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk pengg...