Saturday 22 February 2014

istilah genetika dan pemuliaan ikan

TUGAS INDIVIDU
GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN


OLEH :
DIAN FITRIA M
1004114392



Description: 11











JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013
DEFENISI ISTILAH-ISTILAH GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN
1.      Genetika Ikan adalah ilmu biologi yg mempelajari tentang informasi genetik dari induk kepada keturunannya dari suatu organisme ikan.
2.      Pemuliaan ikan merupakan kegiatan untuk menghasilkan ikan unggul melalui perbaikan sifat yang terukur. Pemuliaan dapat dilakukan melalui cara seleksi. Prinsip dasar dari seleksi adalah mengeksploitasi sifat aditif  dari allela-allela pada semua lokus yang mengontrol sifat terukur untuk memperbaiki suatu strain ikan (Gustiano et al., 1999).
3.      variabilitas genetik atau keragaman genetik adalah ukuran bagi kecenderungan berbagai individu dalam suatu populasi untuk memiliki genotipe yang berbeda-beda. Variabilitas dalam suatu sifat (karakter) tertentu menggambarkan bagaimana sifat itu mampu berubah-ubah untuk menanggapi pengaruh lingkungan dan genetic
4.      Fenotipe adalah suatu karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme ikan yang diatur oleh genotipe dan lingkungan serta interaksi keduanya. fenotipe adalah sesuatu yang dapat dilihat/diamati/diukur, sesuatu sifat atau karakter.
5.      Fenotip Kuantitatif adalah variasi, variasi fenotif yang terukur; panjang, berat.
6.      Fenotip kualiatif adalah variasi fenotif yang tidak terukur, disebut juga sebagai fenotif (warna, spot, miror dan lain-lain)
7.      Fish breeding adalah ilmu pemulihan ikan / ilmu terapan dari genetika yang mengeksploitir dari keanekaragaman

1.      Gonad : Organ reproduksi beserta salurannya yang terdiri dari ovarium pada ikan betina dan testis pada ikan jantan. defenisi lain dari gonad pada vertebrata adalah organ-organ dalam dua tunas, sebagai tambahan pada reproduksi utama gamet jantan dan betina. Gonad dapat berfungsi untuk mengontrol karakterisrik seks sekunder. Struktur dan bentuk biasanya tidak terkonsep pada awal produksi sel, tetapi dengan fasilitas fertilisasi gamet jantan dan betina. Karakteristik seks sekunder mencakup kebanyakan struktur ekstuagonadal dan kebiasaan pada setiap seks turunan.

2.      Sperma : Larutan spermatozoa yang berada di dalam larutan seminal dan dihasilkan oleh hidrasi testes, atau salah satu bagian dari alat reproduksi ikan.

3.      Spermatozoa : Sel padat dan sangat khas, tidak tumbuh atau membagi diri serta tidak mempunyai peranan fisiologis apapun pada hewan yang menghasilkannya, semata-mata hanya untuk membuahi telur pada jenis yang sama.

4.      Ovum : Hasil dari organ utama pada ikan betina (ovarium) berupa sel telur.

5.      Zigot : Sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin (sel ovum dan sel sperma) yang telah matang gonad. Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio pada ovarium ikan betina. Lama kelamaan, Zigot ini akan berkembang menjadi janin dan embrio yang lalu akan dilahirkan larva ikan.

6.      DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) : Tempat penyimpanan informasi genetik. materi genetik, yang menentukan bagaimana suatu organisme berkembang.

7.      Sel : Kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.

8.      Haploid : Sel yang terdiri dari hanya satu pasang kromosom, yang merupakan struktur dalam inti sel yang mengandung informasi genetik yang bertanggung jawab untuk transmisi sifat turun-temurun kepada keturunannya.

9.      Diploid : Sel yang memiliki 2n kromosom (kromosom homolog). Defenisi lain adalah Sebutan untuk sel atau individu yang memiliki sel dengan dua set genom.  Setiap genom dalam sel berpasangan dengan homolognya berdasarkan ukuran panjang kromosom. Sel diploid terbentuk dari fertilisasi sel-sel gamet yang haploid.

10.  Kromosom : Sekumpulan gen (DNA) dalam inti sel yang yang berperan dalam pewarisan sifat keturunan atau struktur yang terjadi dalam sel dan yang mengandung materi genetik sel.

11.  Kromogen : Gen yang terletak pada kromosom (kromatin) dalam inti.

12.  Kromatin : Zat penyusun kromosom

13.  Kromatid : Dua struktur simetris yang terdapat pada kromosom atau salah satu dari dua lengan hasil reolikasi (perbanyakan) kromosom. Kromatid melekat satu sama lain di bagaian sentromer

14.  Kromomer : Bahan nucleoprotein yang mengendap dan nampak sebagai penebalan-penebalan di beberapa tempat kromonema (De Robertis dan De Robertis, 1988; Suryo, 1994). Menurut De Robertis dan De Robertis (1988), komponen kromomer menyerupai kumpulan material kromatin dan dapat dilihat selama interfase.

15.  Kromonema : Material kromosom berbentuk filamen tipis yang menggambarkan kromatid-kromatid pada awal kondensasi. Hal ini terjadi saat profase dan kadang-kadan selama interfase.

16.  Locus : Letak gen pada kromosom. Lokus itu tetap. Kalau ada mutasi, hanya berlangsung pada susunan kimianya, bukan pada lokus gen keseluruhan. Karena pada tubuh umumnya kromosom berpasangan, maka gen juga digambarkan sepasang.  

17.  Setromer : Daerah konstriksi (pelekukan) di sekitar pertengahan kromosom. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian kromosom yang merupakan tempat pelekatan benang-benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya lengan kromosom.

18.  Eukaryon : Sel yang memiliki selaput inti. Maka, materi genetiknya tidak tersebar melainkan dibungkus selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi.

19.  Prokaryon : Sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler, walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu membentuk koloni.

20.  Kromosom homolog : Kromosom yang terdapat berpasangan dan memiliki struktur dan komposisi yang sama.

21.  Membram sel : Tersusun dari lipid dan protein (penyusun utama) dan makromolekul lain (karbohidrat).

22.  Nukleus : berfungsi sebagai pengendali dan pengatur sel serta pembawa informasi genetik yaitu kromosom, yang diwariskan ke generasi selanjutnya.

23.  Nukleotida : Pembentuk inti sel DNA yang penting untuk perkembangan sel, fungsi-fungsi  tubuh dan pengganti jaringan tubuh.

24.  Sentrosom : Lingkaran kecil yang hanya terdapat pada salah satu kutub inti yang berguna untuk pembentukan benang-benang spindel.

25.  Adenin dan guanin : Purin, basa nitrogen dengan 2 cincin organik.

26.  Sitosin dan timin : Anggota famili basa nitrogen ysng dikenal sebagai pirimidin, yang mempunyai 1 cincin tunggal.

27.  Adenin : Salah satu dari dua basa N purina yang digunakan dalam membentuk nukleotida dari asam nukleat DNA dan RNA.

28.  Guanin : Satu dari dua basa N purina yang menyusun DNA dan RNA. Dalam DNA pilin ganda, guanina berikatan dengan sitosina melalui tiga ikatan hidrogen.

29.  Sitosin : Satu dari dua basa N pirimidina yang dimiliki DNA dan RNA. Nukleosida ribosanya dinamakan sitidina dan nukleosida deoksiribosanya dinamakan deoksisitidina.

30.  Timin : Salah satu dari dua basa N pirimidina yang menyusun DNA. RNA tidak memiliki timina dan, urasil menggantikan posisinya.
RUMUS-RUMUS BANGUN MOLEKUL
Adenin : C5H5N5                                                                                 Sitosin : C4H5N3O
Description: Struktur kimia adenin                                                                                  Description: Gambar
Guanin : C5H5N5O                                                                             Timin : C5H6N2O2
Description: Struktur kimia guanina                                                                 Description: Struktur kimia timin



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Laatar Belakang Kualitas air adalah istilah yang menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk pengg...